Diperlukan suatu penetapan standart dan kriteria kinerja transportasi untuk angkutan umum penumpang, angkutan barang, angkutan pribadi, serta pejalan kaki dan kendaraan tak bermotor. Standart dan kriteria tersebut mencakup faktor keamanan, keselamatan, kenyamanan, aksesibilitas serta aspek lingkungan.
Strategi sistem transportasi kota yang berkelanjutan dapat ditempuh dengan beberapa upaya sebagai berikut :
a. Strukturisasi dan pembagian peran yang jelas dan tepat antar angkutan umum kota, dan angkutan pribadi sehingga mampu mendukung seluruh kegiatan dan mobilitas kota secara berkelanjutan.
b. Terciptanya pemisahan yang tegas antara angkutan kota, angkutan pemukiman, angkutan antar kota dan angkutan penumpang dan barang.
c. Penerapan strategi mobilitas yang komprehensif dan terintegrasi, berupa penyediaan angkutan massal kota, pembatasan lalu lintas, jaringan pejalan kaki dan kendaraan tidak bermotor, pengembangan jaringan jalan secara terbatas.
Sistem ini juga menjadi lengkap bila semua komponen telah selesai dikembangkan dan koneksi antar-moda dilakukan. Ini adalah cara mudah untuk pembuatan kerangka peraturan (Standar pelayanan minimum), pembangunan yang terorganisasi (pemerintah kota besar), konsep kemudahan tiket, makan, dan hirarki melepaskan dan layanan terhadap permintaan-memuaskan dalam kuantitas, maupun kualitas. Mobilitas masyarakat harus dianggap sebagai suatu sistem utuh dan lengkap yaitu bagian yang tidak boleh diabaikan dan yang berfungsi hanya (tapi kemudian sempurna) ketika semua komponen telah lengkap, karena setiap modus transportasi hanya akan berhasil jika mudah diakses oleh penumpangnya dengan berjalan lurus dan hirarki moda pengumpan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar